Januari 18, 2010

My Favorite Animal








Dulu saya suka sekali motret model dan pre wedding. Kemudian saya melamar menjadi desain grafisnya Taman Safari Indonesia 2 dan kebetulan diterima. Nah sejak saat itu saya mulai motret satwa, saya masih ingat pertama kali motret satwa rasanya stress banged, bayangkan dulu yang asalnya motret model, apa yang kita inginkan bisa diatur, kita ingin pose kayak gini kayak gitu bisa semua, nah sekarang motret satwa gak akan pernah bisa seperti itu, makanya saya pikir mau tidak mau harus menunggu moment, karena satwa tidak bisa diatur, bukan begitu saudara-saudara...????. Sejak saat itu sampai sekarang pemikiran saya berubah kalau dulu moment bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada, tapi sekarang moment itu suatu hal yang sangat berharga sekali.

Satwa favorite saya adalah Harimau, karena menurut saya dari struktur tubuhnya, semuanya yang ada di Harimau it's very-very excellent. Nah di Taman Safari Indonesia 2 ada Harimau jenis Benggala namanya JASON, saya selalu suka kalo motret satwa satu ini.

Sekedar berbagi pengetahuan tentang Harimau:

Harimau Benggala merupakan sub-spesies harimau terbesar kedua setelah harimau Siberia (panthera tigris altaica), namun studi terbaru menunjukkan bahwa berat rata-rata harimau Benggala merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sub-spesies lain. Panjang total dari jantan adalah 270-310 cm sementara itu betina 240-265 cm, panjang ekor 85-110 cm dan tinggi pundak 90-110 cm. berat rata-rata 221,2 kg untuk jantan dan 139,7 kg untuk betina, sedangkan yang tinggal di India utara dan Nepal berat rata-ratanya mencapai 235 kg untuk jantan dan 140 kg untuk betina. Warna bulunya coklat hingga oranye terang, lorengnya dari coklat gelap hingga hitam, pada bagian perutnya berwarna putih, ekornya putih dengan cincin hitam. Harimau putih merupakan mutasi dari sub-spesies Benggala, Mereka mempunyai kulit loreng coklat gelap atau coklat kemerahan dengan warna dasar putih. Auman harimau benggala dapat didengar hingga jarak 3 km (hampir 2 mil).

Perilaku:
Harimau tidak hidup dalam kelompok sosial seperti singa. Mereka tidak hidup dalam 1 keluarga karena jantan tidak memiliki peran dalam proses kelahiran dan pengasuhan anak. Harimau menandai wilayahnya dengan menyemprotkan urinenya pada cabang atau batang pohon dan juga daun yang akan meninggalkan bekas bau. Harimau juga menyemprotkan urinenya untuk menarik lawan jenis. Ketika harimau keluar wilayahnya mereka akan mencium bau urine, dan mereka segera tahu bahwa wilayah tersebut milik harimau yang lain, sehingga setiap harimau hidup sendiri didalam wilayahnya. Jantan harimau benggala akan mempertahankan wilayahnya dari gangguan harimau jantan yang lain melalui perkelahian. Harimau betina kurang begitu memperhatikan wilayah. Apabila harimau jantan memasuki wilayah betina, kemungkinan dia akan kawin dengan betina, jika harimau betina tidak sedang hamil atau memiliki anak. Wilayah jantan lebih besar dibandingkan wilayah betina.

Reproduksi:
Harimau dapat kawin kapan saja, tetapi lebih sering terjadi antara bulan April sampai November. Betina matang kelamin / dapat memiliki anak pada usia 3-4 tahun, jantan mencapai matang kelamin pada usia 4 tahun. Setelah mengandung selama 103 hari, 2-5 bayi dilahirkan. Bayi yang baru lahir beratnya sekitar 1 kg dan mereka buta serta tak dapat melakukan apapun. Induk menyusuinya selama 6-8 minggu setelah itu anak harimau mulai dikenalkan dengan daging. Anak harimau tergantung pada induknya hingga usia 18 bulan kemudian mereka akan mulai berburu untuk dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar